Di sebelah utara, kota ini berbatasan dengan Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima. Teluk Bima adalah batas di sebelah barat. Sementara batas di sebelah selatan, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Di sebelah timur, berbatasan dengan Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima.
Wilayah Kota Bima memiliki luas 222,25 km2 terbagi dalam 5 kecamatan (Asakota, Rasane Barat, Rasane Timur, Raba, Mounda) dan 38 kelurahan atau desa. Dari wilayah tersebut, 13.154 hektare berupa hutan, 3.632 hektare berupa tegalan dan kebun, 1.923 hektare berupa persawahan, 1.225 hektare berupa ladang dan huma, dan wilayah pesisir sejauh 26 km.
Pariwisata
Agak sulit membicarakan Kota Bima tanpa membicarakan Kabupaten Bima karena sejarah masa lampaunya memang sama. Di masa lalu, Kota Bima adalah pusat dari Kesultanan Bima. Hari jadi Bima adalah 5 Juli untuk memperingati hari penobatan Sultan Abdul Kahir menjadi Sultan Bima I pada 5 Juli 1640 Masehi.
Bukti-bukti sejarah yang tertinggal dan ditemukan di Kabupaten Bima, di antaranya Wadu Pa’a, Wadu Nocu, Wadu Tunti (batu bertulis) ditemukan di dusun Padende Kecamatan Donggo. Wisata adiluhung budaya yang dimiliki Kota Bima, antara lain istana kesultanan (Asi Mbojo), kuburan raja-raja dan para wali, upacara pelantikan raja, dan kesenian rakyat setempat.
Jika ingin menikmati keindahan pantai, Anda bisa datang ke Pantai Lawata. Terletak sedikit di luar kota, merupakan kawasan yang menonjol ke Teluk Bima berupa bukit kecil dengan beberapa gua nan cantik. Di sini, terdapat banyak cottage yang cukup menampung satu keluarga besar, terdiri dari 10 orang. Kalau mau, ada perahu yang bisa dinaiki beramai-ramai sambil mendayung.
Objek-objek wisata yang dimiliki Kota Bima di antaranya sebagai berikut.
- Museum Asi Mbojo.
- Kuburan Tolobali.
- Bukit Danatraha.
- Benteng Asakota.
- Pantai Lawata.
- Pantai Ule.
- Pantai Olo.
- Pulau Kambing.
Komoditas Andalan
Hasil pertanian yang menjadi komoditas andalan Kota Bima adalah padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah. Pada bidang perkebunan, misalnya srikaya, kelapa, asam, kemiri, jambu mete, wijen, dan kapuk. Pada bidang perikanan, di antaranya usaha budidaya bandeng, budidaya udang, dan budidaya rumput laut. Baik di perairan air asin, perairan air payau, maupun air tawar.
Semuanya itu merupakan beberapa jenis usaha yang berkembang di kota Bima. Bidang kehutanan menyumbang kayu jati, sono keling, dan kayu campuran. Sementara dalam bidang industri, garam, bata, genteng, serta produksi tahu dan tempe adalah beberapa contoh komoditas yang dihasilkannya.
dan masih banyak lagi berbagai keindahan yang ada di kota bima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar